Saat Bukber Balado Malah Menjadi Balada Bukber

Bukan Indonesia jika tidak memiliki sejuta hal yang unik. Tidak hanya alam yang super uni dengan berbagai flora dan fauna langkah di dalamnya. Atau juga melebihi dari sekedar bangunan dan peradaban bersejarah unik yang tetap eksis dari masa lalu hingga saat ini.

Tetap juga memiliki banyak tradisi unik. Dan yang paling penting tradisi ini hanya ada di Indonesia saja. Bisa jadi tradisi demi tradisi unik ini sudah ada di Negara lain sebagai akibat bermigrasinya warga Indonesia.

Salah satu tradisi yang tidak kalah unik di bandingkan ngabuburit pada bulan Ramadhan adalah BukBer. BukBer yang kita kenal merupakan kependekan dari buka bersama. Tradisi yang tidak akan di temui pada bulan biasa. 

Photo inibaru

Selain unik, BukBer juga selalu menjadi tranding topic saat Ramadhan. Bahkan Karena begitu populernya mengalahkan ngabuburit. Kenapa menjadi tranding topic?

Salah satunya di lema saat akan melaksanakan BukBer. Alih-alih berkumpul, topik pembicaraan tidak pernah menemui titik terang, akibat jawaban yang tidak pasti. Misalnya saja, masalah waktu pelaksanaan yang selalu mendapat jawaban terserah. Yang paling menjengkelkan adalah ketika sudah di putuskan jadwalnya, akan ada banyak teman yang tidak bisa. Dengan alasan sudah mempunyai jadwal atau agenda lainnya.

Beranjak dari hal tersebut adalah masalah prioritas masyarakat kita sendiri. Terkadang menghadiri sebuah Bukber selalu menjadi prioritas bagi kita dengan alasan menghadiri udangan adalah wajib. Sehingga kita terkadang bermasalah dengan ibadah Tarawih.

Dan sayang ada banyak masyarakat kita membangun legitimasi atas tindakan ini. Memenuhi undangan adalah wajib sedangkan tarawih adalah sunnah. Sehingga yang wajib harus di dahulukan di bandingkan sunnah. Memutus tali silaturahim adalah haram atau tidak di perbolehkan sedangkan meninggalkan yang sunnah di perbolehkan.

Maka yang menjadi lebih prioritas adalah menghindari yang haram. Dari sekedar meninggalkan kesunnahan. Semoga saja kita tidak selalu begitu ya. Aamin