Bapak Bahasa

               

               Saya adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, seorang mahasiswa yang masih lahir dan aktif pada 2 generasi mahasiswa, ya saya adalah mahasiswa yang masuk di IAIN Raden Fatah Palembang dan insya Allah akan segera lulus di UIN Raden Fatah. Sekaligus sebagai saksi sejarah besar bagi pemuda Sumatra selatan, yakni sejarah transformasi kampus saya, dari Institut menjadi Universitas.
                Tentu ini menjadi kebanggan tersendiri bagi seluruh masyarakat Sumatra selatan dan khususnya kami sebagai mahasiswa UIN Raden Fatah, betapa tidak usaha untuk bertransformasi menjadi UIN sudah berlangsung sangat lama, dan itu terealisasikan saat saya masih menyandang status mahasiswa. Terbayang ketika saya masuk dan mengikuti kegiatan orientasi pendidikan atau yang lebih familiar dengan istilah ospek. Selain pidato presiden mahasiswa kala itu yang sangat mengispirasi, ada satu lagi pidato yang tidak kala menginspirasi saat itu
              Yaitu pidato dari orang nomor satu di UIN Radn Fatah, yaitu Professor DR. Aflatun Muchtar, sosok rektor yang berkarismatik, berwibawa, dan penuh semangat optimisme, pidatonya yang berapi-api selalu saja mengisprasi, hal-hal yang selalu beliau katakan adalah bahwa kita tidak lama lagi akan segera menjadi UIN Raden Fatah. Mohon doa kalian semua, semoga ini segera terealisasikan, dan yang paling berkesan dan menjadi tren pembicaraan dikalangan mahasiswa adalah pidato beliau tentang pesan two language, beliau berpesan kita sebagai mahasiswa harus mencintai bahasa Indonesia, menguasai bahasa arab, dan mempelajari bahasa inggris, karna dengan menguasai bahasa itu maka dunia akan kita genggam.
Kala itu semangat sangat membara didada, sangat termotivasi dengan pidato beliau, tetapi setelah beranjak dari kegiatan itu, semangat mulai memudar.
              Saya adalah seorang mahasiswa yang juga aktif di unit kegiatan mahasiswa khusus (UKMK) di UIN Raden Fatah, dan senantiasa selalu mengahadiri pembukaan ospek pada tahun tahun selanjutnya, dan juga berbagai seminar, dan ketika rektor UIN memberikan sambutan atau pidato pada setiap kegitan itu, beliau selalu menyampaikan bahwa mahasiswa uin raden fatah haru mampu two language dan juga senantiasa mnyampakan progres perjuangan transformasi IAIN ke UIN.
Sontak pesan pidato beliau menjadi bahan ejekan mahasiswa, pasti tidak ada yang lain selain two langguages yang disampaikan setiap kali pidato, begitu kata mahasiswa. Ya memang disetiap pidato dan sambutannya beliau. Dan jujur saya pun tidak terlalu menghiraukan lagi pesan pesan yang selalu disampaikan oleh beliau di setiap pidatonya, hal itu menjadi layaknya angin lalu.
           Dan saat ini dimana saat selangkah lagi saya akan segera menyelesaikan studi saya di UIN Raden Fatah Palembang, barulah pesan yang disampaikan oleh beliau menjadi sebuah penyesalan, ya tentu sebagaimana mahasiswa yang lain ketika akan segera menyelesaikan studi strata satunya, tentu sudah siap dengan segudang rencana ketika selesai studinya, begitupun saya dan salah satu rencana saya adalah melanjutkan studi master ke negeri sakura, tetapi hingga saat ini saya baru berusaha dengan keras untuk menguasai bahasa asing, tentu ini memecah fokus saya, dimana saya harus membagi jadwal yang sangat banyak dan waktu yang relative singkat, belajar bahasa, belajar riset, aktivitas sebagai seorang pengurus organisasi dan tentu mnyelesaikan skripsi saya.
     Dan ini sangat padat sekali, setelah saya berfikir barulah timbul rasa penyesalan yang medalam, seandainya sejak dari dahulu, ketika rektor menyampaikan nasehatnya untuk segera mempelajari bahasa asing. Mungkin saya sudah menguasainya, dan tidak harus berjibaku keras saat ini. Maka rasanya tidak berlebihan jika saya sebut beliau sebagai bapak bahasa UIN Raden Fatah Palembang,  beliau adalah sosok inpiratif, bijaksana, dan semangat untuk mendorong para mahasiswanya menguasai bahasa asing terkhusus bahasa Arab dan Bahasa inggris, tentu beliau tidak hanya berbicara saja, beliau juga menguasai kedua bahasa tersebut secar aktif.


Maka sudah selayaknya para mahasiswa segera mulai untuk menguasai bahas Arab, bahasa Inggris dan mencintai bahasa Indoneisa.

Oleh Muhammad Ali Asetiah

Post a Comment

3 Comments

  1. Lanjutkanlah karya2 mu dik.. teruslah menulis utk menyebarkan kebaikan :) jelajahilah dunia dengan bahasa ..
    sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku2 melainkan untuk saling mengenal.. Bahasa Arab adalah tonggak utama umat islam untuk mendalami agamanya, mendalami lautan luas ilmu2 Allah sedangkan bhsa inggris adalah bahasa yg mendunia.. Orang barat telah mencuri ilmu2 islam dengan menyalin kembali literatur ilmuan2 islam ke dalam bahasa mereka dan membumikan ilmu2 tersebut sebagai ilmu mereka.. kita harus dapat membumikannya lg sebagai ilmu2 dr ilmuan islam !!! Untuk itu, mendalami dua bahasa tersebut adalah suatu kewajiban bagi kita!!!

    ReplyDelete
  2. Lanjutkanlah karya2 mu dik.. teruslah menulis utk menyebarkan kebaikan :) jelajahilah dunia dengan bahasa ..
    sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku2 melainkan untuk saling mengenal.. Bahasa Arab adalah tonggak utama umat islam untuk mendalami agamanya, mendalami lautan luas ilmu2 Allah sedangkan bhsa inggris adalah bahasa yg mendunia.. Orang barat telah mencuri ilmu2 islam dengan menyalin kembali literatur ilmuan2 islam ke dalam bahasa mereka dan membumikan ilmu2 tersebut sebagai ilmu mereka.. kita harus dapat membumikannya lg sebagai ilmu2 dr ilmuan islam !!! Untuk itu, mendalami dua bahasa tersebut adalah suatu kewajiban bagi kita!!!

    ReplyDelete
  3. Wah keren banget nih kk!
    Memotivasi kami betapa pentingnya belajar bahasa.
    Ditunggu postingan selanjutnya.
    Dunia Mimpi

    ReplyDelete