Awas calo?. episode Liburan Murah dan Seru ala anak JABODETABEK. serie 4



Para pelancong pemburu tempat wisata selalu menjadi sasaran para makelar-makelar wisata yang selalu menganggap para turis-turis local atau mancanegara merupakan orang-orang berduit yang selalu membawa uang jutaan rupiah ketika berlibur dan harus menjadi sasaran mereka untuk dikeruk habis-habisan uangnya.

Terutama untuk para pelancong yang kurang mempunyai informasi yang detail terkait tujuan wisata dan terlihat aga sedikit kebingungan saat sampai di tempat tujuannya bahkan nampak sedikit pelanga-pelongok, hal seperti itulah yang terjadi pada kami ketika sampai di pulau pramuka.

Kami kebingungan kemana kami harus mengakhiri langkah kami untuk menikmati kamping dipantai, karena ketika kami sampai di pulau pramuka ternyata pulau ini merupakan pulau yang padat penduduk dan sangat tidak memungkinkan untuk mendirikan tenda kamping disini.

Sikap planga-plongok kami sontak mengundang seorang ibu-ibu untuk menghampiri dan bertanya-tanya serta berlaga baik yang tentunya dia mempunyai maksud terntu alias ada udang dibalik batu.
“Dari mana de?” pertanyaan terlempar dari mulutnya, dari Jakarta bu balas saya, dan ia terus bertanya-tanya kepada kami, tujuan kami, dimana menginap dan sebagainya.

Dan akhirnya dia melontarkan maksudnya secara tidak langsung yakni menawarkan homestay dan berbagai wisata seperti snorkeling, penangkaran penyu, jual air gallon, sewa kapal, sampai dengan sewa tenda untuk kamping ketika kami menyampaikan mau kamping saja.

Sebenarnya kami sudah mengetahui jika ibu tersebut merupakan seorang calo, tetapi kami ingin membandingkan harga sehingga kami terus memancing ibu tersebut untuk menanyakan berbagai harga selain disamping itu kami memang belum mengetahui banyak hal disini.

Dia menawarkan homestay dengan harga 300 ribu untuk satu malam dengan mengiming-iming sekaligus dengan tamunya yang sudah berjumlah 6 orang, lalu menawarkan harga sewa kapal sebesar 200 ribu yang membuat kami bertanya-tanya apakah untuk satu orang atau satu kapal.

Dia bahkan menawarkan dengan sedikit nada memaksa untuk membeli air bersih gallon minimal 2 gallon dengan alasan sekaligus untuk bersih-bersih yang harga per gallon nya 20 ribu rupiah padahal air isi ulang biasa saja, lebih jauh ia menawarkan untuk mengunjungi penangkaran penyu, dan snorkeling dengan harga 20 ribu untuk sewa selang selamnya saja.

Hal tersebut pada awalnya hampir saja menggoda teman-teman saya, tapi saya langsug menunjukan ekspresi tidak suka karena biaya yang dikeluarkan begitu besar, untuk homestay dan sewa kapal saja kami harus menghabiskan 500 ribu dan belum ditambah keperluan lainnya, hal ini bisa saja menghabiskan uang mencapai 1 juta rupiah, tentu jumlah yang sangat besar hanya untuk 2 hari saja.

Akhirnya kami memutuskan untuk menolak setelah sebelumnya upaya penolakan secara halus tidak juga membuat jerah sang calo, dia berulang kali mendatangi dan merayu kami.

Kamipun memilih untuk beristirahat sejenak dan shalat zuhur dimasjid yang terletak tak jauh dari pelabuhan yang berjarak sekitar 20 meter saja.

Setelah shalat kamipun mencari informasi dengan bertanya kepada sesama pengunjung, yang akhirnya kami menemukan satu rombongan besar yang juga baru pertama kalinya berkunjung, setelah bersama-sama mereka akhirnya kami menemukan pelabuhan ketek atau kapal kecil yang biasa digunakan oleh masyarakat sekitar untuk hilir mudik meyebrang ke berbagai pulau dengan biaya yang sangat murah dan terjangkau hanya 3 ribu saja. Tentu jauh lebih hemat jika dibandingkan sewa kapal dari sang calo dengan harga 200 ribu.

Termasuk berbagai info lainnya seperti air gallon dengan harga 5000 saja di pulau tujuan yang semuanya kami dapatkan langsung dari pengemudi ketek disini.

Sangat penting bagi kita untuk tidak langsung membuat kesepakatan dengan orang yang mendatangi kita untuk menawarkan berbagai hal di tempat wisata meskipun mereka mengotot bahwa harga tersebut merupakan harga yang paling murah, selain kita harus membaca berbagai tulisan pengalaman wisata yang kita tuju sebagai referensi, kita juga harus mencari informasi secara langsung di lapangan dengan bertanya langsung dengan sesama pengunjung, atau masyarakat biasa, dan penjual sekitar, dengan catatan harus bertanya sebanyak mungkin sampai mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan sesuai, selamat berwisata dan berburu informasi.


Liburan Murah dan Seru ala Anak JABODETABEK. serie 1   | 
Liburan Murah dan Seru ala anak JABODETABEK. serie 2    | 
Liburan Murah dan Seru ala Anak JABODETABEK. serie 3   | 
Liburan Murah dan Seru ala anak JABODETABEK. serie 4    |
Liburan Murah dan Seru ala anak JABODETABEK. serie 5    |
Liburan Murah dan Seru ala anak JABODETABEK. serie 6    |

Post a Comment

0 Comments