Dalam sistem pemerintahan negara
manapun baik presidensial ataupun monarki dengan parlementer akan menciptakan
dua kubu yang selalu bersebrangan dan disebut dengan pihak pemerintah dan pihak
oposisi yang memiliki makan tidak mendukung pemerintahan dengan wujud masuk
dalam jajaran cabinet yang dibentuk
oleh pemerintahan.
Menurut kita hal tersebut
merupakan sesuatu yang sangatlah wajar dan serta akan berdampak baik bagi
jalannya pemerintahan suatu Negara, karena Negara memang harus diawasi dalam
pelaksanaannya demi terciptanya Negara yang stabil dan berkembang kearah yang
lebih baik, tetapi belakangan ini pada masa pemerintahan saat ini terjadi suatu
fenomena dan upaya pembangunan isu diseluruh media bahwa orang yang memberikan
kritik kepada pemerintah di beri label sebagai anti pemerintahan, bahkan sempat
berkembang sebagai liberal, sehingga ketika kita berkomentar sedikit saja untuk
mengkritik makan akan di cap sebagai orang yang liberal bahkan dengan tak ragu
sampai disebut makar.
Ada banyak media yang tak mampu
meliput apa yang sebenarnya terjadi, apa fakta yang berada dalam suatu
fenomena, dan akhirnya kita tau secara disadari atau tidak bahwa ternyata ada
banyak tekanan-tekanan terhadap mereka.
Tulisan ini ditulis sebagai
refleksi kita dalam menjalani kehidupan bernegara dalam berbagai perannya bahwa
kita harus berprilaku negarawan yang cerdas dan memihak rakyat sesuai amanat
Negara ini, bahkan sebagai masyarakat kecil sekalipun, tetap harus melaksanakan
kehidupan bernegara yang baik, yang sopan dan beretika.
Semangat bernegara yang baik itu
terkadang hancur lebur dengan seketika ketika kita menyaksikan bahwa ada banyak
sekali penjabat di televisi seperti tidak mempunyai malu dalam membela sesuatu
yang memang salah, entah apa yang terjadi sebenarnya, seketika hal tersebut
mengingatkan pada ucapan sujiwo tejo dalam sebuah program televisi yang sangat
fenomenal bahwa lihat saja dia ada dibarisan siapa dan dapat apa, maka secara
wajar dia akan membela secara habis-habisan karena dia memiliki kepentingan
baik hal-hal yang akan menjadi bagiannya walaupun hal tersebut bertentangan
dengan nuraninya bahkan dengan tanpa ragu mereka menyebut bahwa rakyat juga
agendanya yang pada kenyataannya rakyat cenderung menjadi alat politik demi
tujuan-tujuan mereka saja.
Sebagai warga Negara yang baik
yang menjalankan peran bernegara dengan baik serta menghargai amanat pendiri
bangsa ini bahwa pada masa dahulu mereka mencintai Negara ini dan berjuang secara fisik melawan penjajah,
maka perjuangan kita sekarang jauh lebih berat karena melawan bangsa sendiri.
Yakni perjuangan mengisi
kemerdekaan yang akan menjadi lebih mudah jika kita saling bahu membahu
membangun Negara ini, lalu dengan cara apa kita mengisi kemerdekaan?.
Salah satu bentuk dalah dengan
mencintai negeri ini, melalui cara apa?, yakni melalui dengan mendukung
jalannya pemeritahan saat ini.
Pemerintahan saat ini merupakan
hasil dari sistem pemilihan yang kita sepakati bersama, maka dari sejak
pemerintahan ini terbentuk wajib kita dukung bersama.
Kita juga harus memahami makna
mendukung yang sebenarnya, karena sepertinya makna kata ini berkembang liar
dipihak pemerintahan yang jika kita lihat upaya pembelaan-pembelaan terhadap
kebijakan yang memang cukup tidak baik bagi rakyat dilakukan secara membabi
buta di program-program televisi, tentu kita tidak memahami apa yang terjadi
sebenarnya, tetapi makna kata mendukung itu seolah berubah menjadi apapun
kebijakan pemerintah akan didukung secara penuh apakah baik atau buruk
kebijakan itu.
Kita sebagai rakyat harus
memahami bahwa mendukung itu tidak selalu berkata iya, baik, terserah bos saja,
oke boss, siap laksanakan dan sebagainya, tetapi mendukung pemerintahan itu juga
termasuk dengan cara memberikan kritik, saran, dan perbaikan, kenapa?.
Dikarenakan dimana-mana diseluruh
belahan dunia ini, apa saja yang bernama
kekuasaan akan cenderung mau menang sendiri, kekuasaan akan cenderung menjadi korup,
oleh karena itu jika kita mencintai dan mendukung negara ini kita harus
mengawasi jalannya pemerintahan kita ini.
Sebagai rakyat yang mendukung
pemerintah maka kita wajib melakukannya terutama jika kita mempunyai rasa cinta
kepada negeri yang dibangun dengan darah dan nyawa para pendahulu kita ini.
Tetapi hari ini kita harus
menelan pahit sebuah fakta yang sangat mengejutkan ketika mengekspresikan rasa
cinta itu dan dukungan itu kepada pemerintahan, kita terlalu sering mendapat label dan julukan sebagai anti
pemerintah bahkan tidak jarang kita, rakyat, di anggap sebagai bagian dari
oposisi, padahal kita mendukung pemerintahan ini.
Tuduhan demi tuduhan yang sangat
keji ini tentu sangat melukai hati kita, sebuah upaya memberikan sumbangsi
kepada negeri kita ternyata dibayar murah oleh pemerintahan yang sedang
berkuasa.
Tetapi berangkat dari kondisi
saat ini, kita harus tetap mendukung
pemerintahan ini dengan tetap mengkritik
dan mengawasinya, jika kita berhenti melakukannya maka kita akan mengulang
sejara kelam masa lalu saat orde baru berdiri, dimana kita percaya dan kita
serahkan sepenuhnya dan kita tidur, sehingga akhirnya kita juga yang kesusahan
sendiri.
Berhenti mendukung dengan cara
mengawasi dan mengkritik sama saja kita membuka jalan kesusahan bagi kita
sendiri dinegara ini.
Dimasa penuh fitnah ini kita
harus mampu menyingkirkan perasaaan kecewa terhadap pemerintahan saat ini yang
cenderung tidak berpihak kepada rakyat, dan berhenti bersikap masa bodoh serta
tidak mau tau dengan kondisi Negara ini dengan sibuk berusaha memenuhi
kebutuhan hidup yang semakin sulit. Semua itu harus disingkirkan jauh-jauh
mulai detik ini jika kita tidak ingin hidup semakin sulit dan negeri ini
semakin hancur.
Sebagai contoh atas kondisi
orang-orang yang berkuasa, jika ditangan kanan kita ada beras dan emas ditangan
kiri lalu coba letakan di depan ayam, mana yang akan dipilih ayam?, beras
tentunya bukan.
Dasar ayam, kenapa?, karena ayam
tidak mengerti nilai emas, padahal jika ayam mau memakai otaknya sedikit saja,
lalu ayam pilih emas.
Lalu emasnya dibawa kepasar dan
kemudian jual ternyata harganya 50 juta, lalu dibelikan beras. Coba bayangkan
hasilnya bisa dibelikan beras satu gudang besar, beras dengan jumlah yang
sangat banyak.
Tapi ayam tidak mengerti nilai
emas yang ayam mengerti hanya beras, kenapa?, karena hidup ayam Cuma untuk
melayani perut. Maka orang yang hidupnya hanya melayani perut senasib dengan
ayam.
Mari kita dengan tidak pernah
bosan saling mengajak semua orang untuk mengisi kemerdekaan ini dengan
mendukung pemerintahan ini. Mendukung segala yang baik, memberikan kritik dan
saran terhadap yang kurang baik dan tidak memihak rakyat serta mengawasinya.
Dalam mendukung pemerintahan kita
harus menjadi individu-individu yang kuat, karena jalan mengawasi pemerintahan
ini tidak bertabur bunga, jalannya menanjak, menurun, penuh onak dan duri.
Serta mempersiapakan diri, karena
setiap saat kita akan mendapatkan hujatan, terror, label anti pemerintah,
barisan oposisi, bahkan dijuluki sebagai orang yang liberal.
Mengawasi pemerintah dapat
dilakukan dengan banyak cara, bisa dengan membuat video, theater, bahkan dengan
tulisan. Manfaatkan saja semua media yang ada disekitar kita untuk mendukung
pemerintahan, jika kita memang benar-benar mencintai dan peduli negeri ini.
Semoga akan lahir pemerintahan
yang lebih peduli kita rakyat kecil selajutnya.
0 Comments