Melawan mahasiswa



852 bulan dengan lantang kita meneriakan bahwa kita adalah bangsa merdeka, 852 bulan yang lalu adalah kilas balik dimana peristiwa-peristiwa besar mengakar dalam dibenak sejarah bangsa ini, bangsa yang digadang-gadang akan menjadi bangsa yang hebat dengan semua kekayaan sumber daya alamnya, sejak 852 bulan yang lalu terhitung tanggal 17 agustus 1945 kita telah secara komitmen menabuh genderang perang dengan bangsa tercinta ini setelah sebelumnya kita berperang melawan bangsa lain, saat itu bangsa ini dengan kuat dan hebat bersatu, berjuang dan berkorban demi meneriakan dan mendapatkan hak sebagai bangsa merdeka, tak perduli status social, jabatan dan lain sebagainya, mulai dari rakyat biasa, kaum intelektual, dan para raja serta sultan, bahu membahu berjuang.

 Dari dua golongan utama bangsa ini, yakni golongan tua dan golongan muda, dulu golongan muda dengan nekat menculik bung karno untuk kemudian memaksa bung karno memproklamasikan kemerdekaan, hal tersebut dilakukan karna mereka tidak ingin menjatuhkan harga diri bangsa ini, dengan kemerdekaan yang merupakan hadiah dari jepang.

Kita semua tau bahwa bung karno adalah kaum intelektual, seorang mahasiswa dengan gelar insinyur, dengan segala kemampuan hebatnya, pemikir, orator ulung, negosiator, inisiator hingga menjadi seorang pemimping yang ditakuti bangsa lain.

Setelah kita secara sepakat menabuh genderang perang melawan bangsa sendiri, kenapa saya katakan perang melawan bangsa sendiri, karena mengisi dan mempertahankan kemerdekaan adalah hal yang 2 kali lipat lebih sulit dibandingkan dengan merebut kemerdekaan.

Kita ketahui bersama bagaimana mahasiswa melengserkan soekarno dari kursi nomor satu republik ini tahun 1966, menyadari hal itu para pemimpin negeri ini berusaha memebatasi gerak mahasiswa dalam berkarya dengan gerakan yang sangat terkenal yaitu normalisasi kebijakan kampus dengan semua aktivitas mahasiswa dibawah kendali penuh wakil rector 3, semenjak itulah wakil rector 3 terus ada.

Waktu terus berlalu melewati peristiwa besar reformasi dan demokrasi, dan saat ini 2016 bagaimana mahasiswa terus dibatasi tahun 2014 adalah sejarah besar bagi kaum intelektual kita dimana pemberlakuan undang-undang pendidikan yang mengharuskan mereka menyelesaikan studinya paling lama 5 tahun itupun sudah termasuk cuti.

Maka mahasiswa sudah menyadari dan harus berpikir keras, bukan kita tidak ingin segera menyelesaikan studi sesegera mungkin, tapi mau jadi apa bangsa ini ketika lulusan-lulusan institusi intelektual ini tak mampu mempelajari hal-hal yang sangat penting untuk mengisi kemerdekaan ini, mereka tak mampu menjadi pemimpin-pemimpin yang baik dan hebat. Tak tau bagaimana menyerap saran dan kritik, tak mampu mengelola emosinal.

Hingga nanti bangsa ini dipenuhi oleh pemimpin-pemimpin dengan target-target kosong belaka, tak dapat memahami arti merdeka bangsa ini. Berorasi demi kepentingan pribadi belaka, terjajah dalam kondisi merdeka.
Bangunlah wahai mahasiswa, kita mengkritisi negeri ini bukan karna kita tak cinta padanya, tapi karna kita cinta kepada negeri ini kita mengkritisinya. MERDEKA…… 

Post a Comment

2 Comments