Tradisi angka kemenangan Pilplres Sepanjang masa era demokrasi Indonesia


Laga resmi pertarungan masa kampanye pemilihan presiden Republik Indonesia secara resmi dimulai semenjak surat keputusan komisi pemilihan umum Indonesia yang bertanggung jawab menjadi penyelenggara pemilihan ini tentang nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 dibacakan dan ditetapkan beberapa hari yang lalu.

Pemilihan kali ini menjadi sangat menarik untuk disimak dikarenakan kesepakatan anggota dewan yang mendukung pemerintahan jokowi melancarkan usulan presidensial threshold sebanyak 20 persen sehingga membuat calon presiden paling banyak berjumlah dua pasangan saja, dan kembali mempertemukan dua kandidat yang pernah berkontestasi memperebutkan kursi nomor satu di republik ini.

Presidesial threshold merupakan sesuatu yang sangat kita sesalkan secara mendalam, tentu saja dalam agenda ini ada banyak kepentingan para elit yang sibuk membangun surganya sendiri, dikarenakan membatasi hak orang lain untuk maju sebagai calon presiden dan membatasi toko yang dapat menjadi pilihan rakyat yang nampaknya mulai memperlihatkan kebosanan terhadap kinerja pemerintah yang tidak baik.  

Ditambah lagi dengan pelaksanaan pemilihan umum secara serentak pada tahun mendatang pasti akan membuat bangsa ini menjadi hancur sehancurnya dikarenakan akan terjadi praktek kecurangan yang sangat luar biasa dan politik uang yang sangat lumrah nantinya.

Tetapi sesuatu yang menjadi hal unik saat pengundian nomor urut pasangan di kantor KPU di jalan imam bojol adalah bertukarnya nomor urut pasangan yang sama yang pernah didapatkan di 2014 lalu, dimana untuk 2019 calon presiden Jokowi mendapat nomor urut 1 dan calon presiden Prabowo mendapat nomor 2.

Tentu saja hasil ini merupakan bukan hasil yang diinginkan terlebih buat kandidat petahana yang selama ini mengaung-gaungkan slogan 2 periode, dan mengahancur leburkan tagline yang selama ini dibangun.

Kejadi ini tentu saja mengingatkan kita tradisi angka kemenangan calon presiden menjadi presiden sejak era demokrasi di laksanakan, dimana nomor pasangan genap memiliki tradisi kemenangan dari waktu kewaktu.

Pada pemilihan umum langsung yang pertama kali dilaksanakan dinegeri ini pada tahun 2004 mempertemukan empat pasang calon presiden yang bertarung antara lain, wiranto dan salahudin wahit dengan nomor urut 1, megawati dan hasyim muzadi nomor urut 2, amin rais dan siswono yudho nomor urut 3, serta SBY dan JK nomor urut 4.

Pertarungan pilpres 2004 dimenangkan pasangan nomor urut 4 yakni SBY dan JK dengan 2 putaran pemilihan, SBY dan JK kokoh dipuncak kemenangan denga meraih 60 juta suara lebih atau sekitar 60, 62 % suara dengan dukungan dari partai PKPI, PKS, PAN, DEMOKRAT, PBB dan PPP.

Pada pemilihan pilpres 2009 SBY kembali memenangkan pemilihan umum dengan nomor urut 2 melawan 2 pasangan lainnya yakni Megawati dan Prabowo yang diusung PDIP dan Gerindra, JK dan Wiranto dengan dukungan dari Golkar dan Hanura, SBY dan Boediono kembali menang telak hanya dengan satu putaran dengan raihan suara 60.8 % dengan dukungan PKS, Demokrat, PKB, PPP, dan PAN.

Sedangkan pada Pilpres 2014 Jokowi dan JK berhasil keluar sebangai jawara dengan nomor urut 2 dengan rain total suara 53.15 % melawan Prabowo dan Hatta yang mendapatkan nomor urut 1.

Sedangkan pada pemilihan tahun depan bertolak belakang dengan kondisi 2014 dimana Jokowi mendapatkan nomor urut 1 dan Prabowo dengan nomor urut 2, apakah tradisi nomor dengan jumlah genap yang selalu menjadi jawara pilpres dari masa kemasa akan kembali menunjukan keperkasaannya pada pemilu 2019 atau bahkan Jokowi mampu menghentikan tradisi gemilang yang juga menghantarkannya untuk menduduki kursi nomor satu dinegeri ini.


Bagaimana pendapat anda semua, mari kita saksikan dan simak saja pada pemilihan umum presiden tahun pemilu 2019, tetap waspada dengan janji-janji manis yang mungkin tidak akan pernah bisa dipenuhi oleh calon dan juga tetap mengawasi pemilihan DPR dan DPRD yang juga akan dilaksakan secara bersamaan pada tahun depan.

Post a Comment

2 Comments

  1. warbiyashya abang gue satu ini ... udah makin rapih aja nih blognya ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah,meskipun sebenarnya berantakan abis

      Delete