an ant-searching. part 1

langit nampak terlihat mulai menjadi jahat dengan menghilangnya cahaya yang sepanjang hari menyinarinya, sehingga membuat mata mulai menunjukan kelemahan dengan tak mampu digunakan semaksimal mungkin tanpa adanya cahaya. hal tersebut membuat semua koloni-koloni-koloni yang masih berada dalam kesibukannya mulai segera menyelesaiakan atau bahkan menghentikan sejenak pekerjaan mereka untuk di teruskan di hari selanjutnya. 

sore itu juga terasa sangat aneh, berselang tak begitu lama semilir angin dingin yang mulai terasa merangsek dalam hingga ke sendi-sendi-sendi tulang,  semakin membuat para semut mempercepat langkah demi langkah mereka untuk memasuki sarang mereka. 

langit semakin menghitam menjadi pekat serta disambut silaunya cahaya yg muncul disusul menggelegarnya suara di celah-celah awan. melihat situasi yang sedang berlangsung membuat sang komandan pengawas lapangan dari kerajaan semut berteriak menyeru semua semut yang sedang bekerja untuk segera meningggalkan pekerjaan dan segera masuk kedalam markas. 

angin mulai semakin menjadi jadi bertiupan yang membuat semua semut harus berjuang keras untuk dapat menjangkau bibir sarang mereka,  satu persatu semut berhasil kembali kedalam sarang,  termasuk sang komandan lapangan. 

setelah berada didalam sarang sang komandan mengabsen satu demi persatu anggota koloni, namun naas satu ekor semut yang bernama si verdas tak menyahut ketika namanya di panggil,  kondisi pun berubah menjadi menegangkan dan cemas, dengan rasa tanggung jawabnya,  sang komandan langsung mengambil langkah berlari menuju luar sarang dengan maksud mencari si cerdas,  tetapi langkah tersebut langsung dihalangi oleh bnyak semut lainnya dikarenakan keadaan di luar sarang sudah berubah menjadi hujan yang sangat deras sekali dan tak akan mungkin dapat dilalui oleh seekor semut. 

#odopbatch6
#tantanganodoppekan6
#fiksi

Post a Comment

0 Comments