Terima Kasih Telah Tanyakan Aku.

Suara detak jam dinding yang unik menunjukan pukul 17.00 ketika aku mulai membuka sosial mediaku. Itu merupakan waktu bagiku untuk memberikan laporan berupa URL link tulisanku ke group komunitas yang baru aku ikuti. One day one post (ODOP) adalah nama komunitas tersebut, dimana aku dan teman-teman lainnya harus mempublikasikan tulisan yang kami buat di blog pribadi. Serta melaporkan link tulisan tersebut ke dalam group yang telah dibuat oleh pengurus, dan dilakukan secara terus menerus setiap hari selama lebih kurang dua bulan.

Komunitas ini aku kenal dari seorang teman yang merupakan anggota aktif. Di mulai ketika aku sedang hangout bersamanya. Kami bertemu dengan salah seorang temannya yang kebetulan satu komunitas dengannya. Beberapa percakapan mereka tentang komunitasnya akhirnya memancing pertanyaan dariku di akhir pembicaraan. Aku memutuskan untuk bergabung ke komunitas ini jika mereka membuka pendaftaran anggota baru.

Namun sehari berselang pertemuan itu, gawai satu-satunya milikku berpindah tangan saat dalam perjalanan. Tetapi niat untuk menjadi anggota komunitas ini tidak dapat ditawar lagi. Disisi lain, sebelumnya aku sudah bertekat untuk mulai aktif menulis dan blog merupakan awal dari tekat itu.

Sebuah tekat yang aku tanamkan dalam-dalam setelah berkontemplasi dan berakhir pada sebuah penyesalan. Kenapa tidak mulai aktif menulis saat baru masuk studi di bangku kuliah?. Sehingga aku mencari solusi agar tetap dapat terkoneksi dengan akses internet untuk memposting dan melaporkan link tulisan ke group.

Pada awalnya café yang memberikan akses internet gratis merupakan merupakan solusi yang paling awal ada dikepalaku. Kemudian setelah berfikir kembali, rasanya cukup berat jika setiap hari harus datang ke café hanya untuk mendapatkan akses internet. Sehingga keadaan ini membawaku untuk memanfaatkan fasilitas internet di perpusnas.

Aku tidak dapat berkomunikasi lebih dengan teman-teman satu komunitas lainnya terutama group natuna secara intensif. Ini dikarenakan platform android yang aku gunakan cukup menyita penggunan RAM (Random Access Memory) notebook miliku. Sehingga notebook milikku akan mengalami deadlock jika membuka Whatapps dan aplikasi lain secara bersamaan.

Maka setelah mengupload tulisan di blog pribadi dan semua aktivitas lainnya selesai, aku baru melaporkan link tulisanku. Waktu yang sangat singkat untuk membuka whatapps dan hanya bisa untuk menyetor link serta menunggu semua pesan masuk. Biasanya mencapai 40 chats, aku hanya membalas chat yang dikirim secara personal.

Saat itu aku temukan sebuah pesan yang ternyata dari salah satu pije natuna yakni Chairunnisa. Ia menanyakan apakah sudah menyetor semua hutang link tulisan. Pertanyaan yang muncul karena aku tidak pernah mengubah presensi di group natuna, pada saat itu diriku sudah dikeluarkan dari group. Hal tersebut tidak kuketahui karena memang aku tidak berkunjung ke grup natuna.

Hal yang membuat ia bertanya karna melihat link laporan milikku yang ada di link group. Akupun menjelaskan bahwa aku telah menyelesaikan semua tugas tulisanku termasuk laporannya tetapi tidak mengubah presensi di grup. kenapa aku melakukannya? Juga termasuk dalam pejelasanku.

Pada akhirnya aku diberikan kesempatan bergabung kembali di grup natuna.  Satu minggu kemudian pesan yang bernada sama kembali aku temukan saat selesai melaporkan link tulisanku. Kali ini datang dari pije natuna yang bernama Ana, dan aku kembali menjelaskan kepada dirinya. Sehingga aku kembali masuk di grup natuna.

2 minggu kemudian lagi-lagi aku menemukan pesan dari pije natuna kembali yang bernama Ake dan masih dengan nada pesan yang sama. saat itu aku baru mengetahui ternyata ada 3 orang pije dalam grup natuna. Dan kembali kujelaskan semua rasa penasaran darinya yang meluncur deras dalam bentuk sebuah pertanyaan.

Seingatku lebih dari 5 kali aku mendapatkan pesan kepedulian mereka yang menanyakan apakah aku sudah melaporkan link tulisan. Bahkan tidak tanggung-tanggung suatu sore aku temukan sebuah pesan dari ketua komunitas. Yang mengkonfirmasi catatan para pije atas tidak aktifnya diriku dalam berkomunikasi di grup natuna tapi tetap aktif melaporkan tulisan.

Aku kembali menjelaskan semua jawaban yang sebelumnya juga dipertanyakan para pije. Hingga nampaknya semua jawaban dariku tersampaikan dengan baik kepada ketua komunitas. Sehingga nampaknya setelah itu semua pertanyaan menjadi terang benderang.

Aku sangat berterima kasih kepada semua pije grupku yang aktif melakukan konfirmasi atas tidak aktifnya komunikasiku. Kenapa aku berterima kasih? Karena aku merasa mereka masih sangat peduli kepadaku. Senang rasanya bisa sampai di akhir  (mungkin) kebersamaan.

Aku juga merasa sedikit tidak enak, sampai membuat repot seluruh pije bahkan ketua  yang meluangkan waktu hanya untuk bertanya kepadaku.

Tapi kembali aku tegaskan rasa terima kasihku kepada komunitas ini yang juga telah membantu menjaga niatku untuk mulai aktif menulis secara konsisten. Sangat perlu kita ketahui, selain niat yang kuat dan aksi dalam melakukan atau mencapai cita-cita, diperlukan juga lingkungan yang dapat mendukungmu untuk mengarungi apa yang kau niatkan. Karena kamu tanpa lingkungan yang baik, kamu itu lemah. Terkadang semangatmu naik dan turun hingga sewaktu-waktu dapat membuat hilang ditelan mimpi yang semu.

#odop6 #tantanganspesial #menulisbersama

Post a Comment

14 Comments

  1. Hahahaha jadi judulnya udah keluar masuk group ya😂😂😂
    Oh jadi problem lama semedi dari group Natuna. Semangat terus ya

    ReplyDelete
  2. hahah iya nih, semedi wkwkw. semangat

    ReplyDelete
  3. wkwkwkw ngga tau, hayo semedi dimana?

    ReplyDelete
  4. Peserta tergreget dari Natuna, hobi timbul tenggelam dan ngilang ngga bilang-bilang. Alhamdulillah bisa lolos ya, semangat ngodop lanjutan. Semoga ngga ngilang-ngilang lagi, wkwkwk

    ReplyDelete
  5. Ya Allah jadi begitu ceritanya. Luar biasah. Jadi siluman berminggu-minggu. Dalam hati sempat bertanya juga. Seingat saya bahkan pernah dilingkari dan ditanyakan siapa ini?

    ReplyDelete