Jarak Kita selebar Lift

Sore itu, suasananya terasa sangat menenangkan. Semakin terasa syahdu dengan buku, kopi, dan roti yang menemani suasana hari yang mulai perlahan senja. Ketenangan tersebut seketika terusik oleh suara getar dari gawai yang terletak tepat disamping pinggan roti manis, niat untuk merasakan kenikmatannya beralih untuk segera mencari tau pesan yang masuk tersebut. 

Dengan cepat tangan menghampiri gawai tersebut, begerak kekanan dan kekiri membentuk sebuah pola untuk membuka kunci pada layar.  Sebuah pesan dari sahabat yang sudah lama tidak bertemu semenjak masing-masing kami menyelasaikan studi. “Bro minggu malam ada agenda ngga? Kita meet up yuk” ajaknya dengan singkat, hal tersebut menggiring fikiranku dan mengira dia salah mengirim pesan.

Karena semenjak pertemuan terakhir, kami terpisah oleh luasnya selat Sunda. Fikiranku seketika memerintahkan tangan untuk mengetik pesan whatsapp demi mencari tau dan memastikan kebenaran ajakannya. Sebuah kejutan datang dari chatting yang kami lakukan, dalam waktu dekat dia akan mengunjungi kota dimana aku berada saat ini. Setelah itu kami segera menjadwalkan waktu untuk bertemu disela kegiatannya beserta teman lainnya.

Sebuah grup dibuat untuk memudahkan komunikasi kami, setelah berdiskusi panjang akhirnya detil waktu dan tempat untuk berkumpul disepakati. Sebuah tempat kongkow yang berlokasi di daerah Cikini menjadi pilihan kami, ada cukup banyak café dan foodcourt disana termasuk beberapa merek perusahaan retail makanan terkenal. Selain itu tempat ini juga terdapat sebuah  bioskop yang beroperasi hingga pukul 22.00 WIB.

Tempat ini terdiri dari tiga buah gedung dengan satu buah bangunan utama yang terletak di bagian tengah dan paling depan atau paling dekat dengan jalan raya. Gedung utama memilik dua lantai dengan desain klasik dan mewah, saat memasuki tempat ini akan menggiring persepsi bahwa harga makanan di lokasi ini sangat mahal karena konsep yang diterapkan. Selain itu bagunan ini terletak sangat dekat dengan stasiun kereta, sekitar lima puluh meter saja sehingga menjadikannya sangat strategis untuk diakses dengan alat transportasi umum.

Sengaja tempat ini dipilih agar tidak terlalu jauh dari lokasinya menginap, sehingga memudahkannya saat akan pulang. Waktu yang sudah disepakati akhirnya tiba, dua sahabat sudah lebih dahulu sampai di tempat tersebut. Dengan mengendarai sepeda motor, akhirnya aku tiba di tempat tersebut. 

Aku langsung bergegas menuju lantai dua bagunan utama dengan menumpang lift melalui bagian depan depan gedung. Saat sampai di lantai kedua gedung tersebut, disana terdapat dua buah tempat makan yang sangat mewa, satu sebuah café dan yang lainnya adalah foodcourt. Tanganku menyusur saku celana dan meraih gawai didalamnya, aku segera menghubunginya. “Kamu dimana? Udah dilantai dua nih, kalian ngga ada” ucapku saat menelponnya, “Dilantai dua nih, didepan lift” balasnya dengan nada sedikit bingung mencariku.

“Aku didepan lift, lantai dua juga, kamu dimana sih? Sekarang di depan kicten sett nih” kataku sambil menoleh kesana-kemari mencari keberadaannya. Tetapi tidak berhasil menemukannya meskipun telah mondar dan mandir mencari mereka. Setelah berulang kali menelepon dan bertanya dimanakah dia sedang berada, tetapi tidak membuahkan hasil. Dia hanya menjawab, sedang menunggu didepan lift di lantai dua, dan tetap tidak tau dimana letak pasti saat aku bertanya lewat mana untuk sampai disana. 

“Tadi aku melalui samping gedung dan menaiki anak tangga untuk sampai didepan lift” jawabnya atas pertanyaan demi pertanyaanku. Setelah beberapa saat mengelilingi gedung mencarinya ternyata dia berada pada bagian belakang gedung yang sama, “Jelas saja tidak bertemu, kamu dibelakang sedangkan aku dibekang” ucapku. Yang sangat menggelikan ternyata dia berada persis didepan pintu foudcourt kitchen sett yang sama hanya bebeda pintu masuknya saja. Tetapi jika ditelurusi jarak antara satu pintu masuk dengan pintu masuk lainnya tidak lebih dari 50 meter saja dan sama-sama terdapat sebuah lift disana. Dua buah lift yang membuat pusing dan menghabiskan cukup banyak waktu untuk bertemu. 

Post a Comment

3 Comments